P-Anggaran Devisit, Diduga Masih Ada
Kadis Yang Memilih Bintek dan Jalan-Jalan
SUARA BUNGO – Sepertinya anggaran kabupaten Bungo
pada tahun ini sangat memprihatinkan sampai semua Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD ) yang ada di Bungo harus dipangkas. Permasalahan ini tentu nya bukan
permasalahan kecil yang bisa disepelekan oleh Pemerintah Bungo. Pasalnya,
dengan kejadian ini bayak honorer di beberapa dinas yang tidak menerima gaji
sejak november 2015 lalu dan mengganggu kinerja para SKPD seperti peralatan ATK
yang juga turut dipangkas serta menyendat kinerja yang telah dirancang tahun
ini.
Namun demikian,
yang paling terpenting dengan kondisi saat ini, Kepala Dinas dapat memanfaatkan
dana yang ada untuk keperluan pelayanan masyarakat banyak ketimbang harus
menggunakan dana yang ada untuk keperluan yang dianggap kurang bermanfaat saat
anggaran devisit.
Salah satu
sumber terpercaya koran Suara Bute Sarko yang bekerja disalah satu Dinas yang
ada di kabupaten Bungo saat dibincangi membenarkan, bahwa dinas mendapat surat
edaran terkait pemangkasan anggaran sekitar 58 persen, namun dirinya berharap
dengan ada nya pemangkasan tersebut, dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk
keperluan dinas yang dianggap penting.
“memang
semua kegiatan itu penting, namun kita harus bisa memanfaatkan dana yang ada
untuk keperluan yang lebih penting lagi. Contohnya saja, seperti dana
perjalanan Kepala Dinas yang tetap dipertahankan ketimbang keperluan lain, atau
selalu menggikuti bimbingan kerja (Bintek), padahal masih banyak keperluan lain
yang dianggap penting namun dicoret dengan alasan anggaran defisit dan mendapat
potongan anggaran,”paparnya.
Disampaikannya,
tidak hanya untuk keperluan orang banyak saja yang kekurangan, namun akibat
pemangkasan besar-besaran tersebut pegawai yang bekerja di dinas-dinas pun
menjerit karna kekurangan anggara.
“yang
dipangkas itu dana untuk kepentingan orang banyak dan kepentingan kantor, kalau
untuk kepentingan pimpinan ya tetap saja segitu tak ada pemotongan
anggaran,”kesalnya.
Sementara
itu, Sekda Bungo H.Ridwan Is membenarkan, adanya pemangkasan
dikarnakan kondisi keuangan dan dana bagi hasil masih dalam kondisi yang
terbatas. untuk itu perlu adanya penyesuaian kembali terhadap anggaran yang
telah ditetapkan disetiap SKPD.
“benar ada
pemangkasan, Pemda telah menyampaikan kepada SKPD supaya membuat rancangan
untuk menyesuaikan kembali anggaran yang telah ditetapkan .Mengapa demikian
,kebetulan kita masih awal tahun,supaya antara pendapatan dengan belanja
seimbang.itu dilakukan nanti pada saat APBD Perubahan,”kata sekda saat
dikonfirmasi.
Disampaikannya,
Pemangkasan itu untuk mengantisipasi apa yang telah direncanakan yang tertera
dalam anggaran bisa terlaksanakan.
“.sebenarnya pemotongan 58 persen itu
perkiraan sementara.nanti kita sesuaikan kalau memang nanti ada angin segar
dari pemerintah pusat,tentu kita sesuaikan kembali,”ungkapnya. (Oni)
0 komentar:
Posting Komentar