SUARA BUTE SARKO

UMUM

foto keluarga GM azroni

foto keluarga GM azroni
foto keluarga GM azroni

Senin, 07 Maret 2016

Bantuan Irigasi Dinas PU Provinsi Terkesan Sia-Sia
















SUARA BUNGO – Bantuan irigasi yang diberikan oleh Dinas Penggerjaan Umum (PU) provinsi Jambi untuk menggaliri sawah  warga di beberapa dusun (desa,red) Kecamatan Tanah Sepenggal, seperti Dusun Candi, Pedukun, Sungai Gambir sampai ke Pasar Lubuk Landai tampaknya sia-sia. Pasalnya, warga masih mengeluhkan macetnya air di irigasi tersebut. Padahal aliran air menjadi sumber utama untuk kebutuhan pertanian terutama sawah.

Masalah ini muncul sejak setahun yang lalu, setelah irigasi yang berada di Batang Uleh ambruk sehingga air terpotong di sana. Akibatnya irigasi di bagian hilir tak mendapat pasokan air.

Dari pantauan awak media di lokasi irigasi, setidaknya empat pintu air irigasi yang seharusnya mengalirkan air ke sawah-sawah kering. 

Seorang warga yang ditemui di lokasi, Hermadi, menyebut bahwa irigasi tersebut tidak lagi normal sejak setahun lalu. Meski tampak ada perbaikan seperti di dekat pintu air bagian hilir dan ada juga pembangunan talang (irigasi dibuat tergantung di atas pintu air atau dam), namun sampai saat ini tak ada air yang mengalir di sana.

"Sejak direhap sekitar setahun lalu lah tidak ada juga mengalir lagi, padahal memang kita di sini berharap dari irigasi ini karena lebih dekat dengan sawah," terangnya.

Kini lanjut Hermadi, untuk bertani mau tidak mau warga harus membuat aliran air sendiri secara swadaya dari batang sungai yang berada di hilir.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Bungo, Khairul Saleh juga mengeluhkan kondisi yang terjadi. Menurutnya sejak terjadi longsor di Batang Uleh pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jambi.

"Kita sudah ada mengadukan masalah ini, kata mereka mau ngecek. Kita maunya meninjau bersama supaya bisa dijelaskan masalah yang muncul karena kejadian itu," paparnya.

Tahun lalu saat musim kemarau, pihaknya kesulitan menyalurkan pasokan air ke sawah-sawah warga. Alhasil banyak sawah tak mendapat pasokan secara penuh dan tentunya berhadapan dengan gagal panen.

"Sekarang ini untung lagi musim hujan jadi air berlimpah, coba nanti pas masuk musim kemarau lagi, kesulitan petani kita di sana," keluh Khairul.

Meski sifatnya perbaikan irigasi ini sangat urgen karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat, namun Pemkab dalam hal ini DPU kabupaten sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap infrastruktur tak bisa berbuat banyak.

Kepada DPU Bungo, Azwir mengungkap saat dikonfirmasi awak media bahwa pihaknya sudah mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan, namun soal perbaikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab provinsi. "Kita kan punya 'rumah' masing-masing, tanggung jawab kita ngurusi 'rumah' kita, tidak bisa ngurusi 'rumah' orang lain," pungkasnya. (Mg1)

0 komentar:

Posting Komentar