lambannya Penanganan Terhadap Dunia Pendidikan Disayangkan Orang Tua Murid |
Kepala
Sekolah SD N 143 Bukit Baru, AgusRil
saat dikonfirmasi Koran Suara Bute Sarko mengatakan, bahwa pihaknya telah
menggajukan proposal bantuan untuk penambahan kelas, kantor, perpustakaan dan
fasilitas lain .Namun hingga saat ini belum juga medapat tanggapan dari pihak
pemerintah melalui dinas terkait.
“Sudah dua
kali kami menggajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan sejak 2015 lalu, namun
hingga saat ini belum ada tanggapan. Padahal kondisi sekolah saat ini sudah
sangat memprihatikan, misalnya seperti ketiadaan kantor sekolah, tidak memiliki
ruang perpustakaan, bahkan ruang untuk belajar menggajar saja kami masih sangat
kekurangan,”kata Agusril saat dikonfirmasi wartawan SBS.
Djelaskannya,
dengan jumlah siswa yang banyak hingga
ratusan , sekolah yang dipimpin nya tidak dapat menampung dengan hanya
memiliki enam ruangan, dan pihak sekolah
terpaksa membagi dua salah satu ruangan agar dapat dijadikan ruang untuk para
guru dan kepala sekolah.
“ruangan
yang kami miliki hanya ada enam, sementara kami juga membutuhkan enam ruangan
untuk kelas satu sampai kelas enam, jadi dengan terpaksa kami harus membagi
satu kelas untuk dijadikan ruang guru dengan cara seadanya dan bersempit
sempitan,”keluhnya.
Oleh sebab
itu, dirinya berharap kepada pemerintah agar dapat memperhatikan sekolah yang
kekurangan fasilitas, sebab antusias warga sekitar untuk bersekolah di SD yang
dipimpin nya sangat banyak, namun sangat disayang kan jika tidak di dukung oleh
fasilitas yang memadai.
“kalau
ditanya kekurangan fasilitas sangat banyak sekali, seperti pagar sekolah juga
tidak ada. Tapi kami minta yang penting-penting saja dulu seperti ruangan yang
saat ini masih sangat kekurangan, kemudian perpustakaan. Sebab fasilitas itu
sangat dibutuhkan oleh sekolah,”harapnya.
Hal senada
juga disampaikan oleh Darta Ketua Komite SD 143/II Bukit Baru, dirinya sangat menyayangkan dengan kondisi sekolah
yang menggalami kekurangan fasilitas. Padahal sekolah tersebut sangat diminati
oleh warga sekitar untuk anak-anak mereka dapat menimba ilmu disekolah
tersebut.
“saya selaku
ketua komite di SDN 143 ini sangat prihatin dengan kondisi sekolah, sebab
fasilitas di sekolah ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah melalui dinas
terkait agar dapat layak sama seperti sekolah-sekolah lain,”terangnya.
Sementara
itu, Agus salah satu warga sekitar saat bertemu dengan koran ini mengatakan,
bahwa kurangnya perhatian terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Bungo, dapat
menyebabkan anak-anak yang berpotensi bersekolah diluar di Bungo dan membuat
masyarakat enggan menyekolahkan anak mereka di sekolah yang kurang didukung
dengan fasilitas yang memadai.
“kalau ini
dibiarkan terus-menerus,tentu saja dapat berdampak negatif, contohnya
masyarakat yang enggan menyekolahkan anak mereka di SD sekitar karna tidak
memiliki fasilitas, tentu saja kami
sebagai orang tua menginginkan anak-anak kami di didik di sekolah yang
berkwalitas serta memiliki fasilitas yang memadai,”tandasnya.(Mg1)
0 komentar:
Posting Komentar