Anggota Dewan Diduga Jadi “Calo” Proyek

SUARA BUNGO – Meskipun anggota-anggota DPRD bersuara tidak bermain proyek, namun kenyataaan di lapangan nama beberapa anggota dewan selalu tercacat dibeberapa instansi sebagai pemilik dari beberapa proyek di Kabupaten Bungo. Ironisnya lagi, Proyek-proyek yang mengatasnamakan beberapa anggota dewan itu tidak mereka kerjakan langsung namun dijual kepada kontraktor-kontraktor.

Afrizal, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Padam’s dengan tegas mengutuk keras tingkah laku para wakil-wakil rakyat yang menjadi calo proyek. Apa yang dilakukan anggota dewan saat ini dengan bermain proyek, bukan cuma melanggar sumpah jabatan, anggota dewan yang bermain proyek jelas sudah melakukan kejahatan dan harus diproses. Tugas-tugas DPRD, lanjut Ijal,  saat ini sudah mulai ada pergeseran. Jika selama ini tugas mereka hanya 3 yakni legislasi, budgeting dan controlling, namun saat ini bertambah sebagai Proyektor atau orang terlibat dalam pengaturan proyek.

“Kasus ini bukan hal yang baru, karena sudah sejak lama anggota-anggota dewan itu main proyek ataupun jual beli proyek. Hanya saja sampai sampai saat ini tidak pernah ditanggapi, malahan semakin menjadi-jadi,” ujar Afrizal, Ketua LSM Padam’s.

Banyaknya para wakil rakyat yang menjadi calo proyek di Kabupaten Bungo menurutnya juga menjadi salah satu faktor rendahnya kualitas dari proyek yang dikerjakan para kontraktor. Ia juga dengan tegas menyebutkan bahwa anggota-anggota dewan yang menjadi calo proyek menerima fee dari kontraktor-kontraktor yang mengerjakan proyek mereka.

“Pertama mereka (dewan, red) mengamankan proyek untuk mereka dibeberapa SKPD, setelah deal baru mereka jual dengan harga yang bervariasi. Selain dijual, ada juga yang mengerjakan langsung dengan memajukan keluarga mereka,” tuturnya pula.

Selain banyaknya anggota dewan yang gentayangan mencari proyek ke SKPD, Ketua LSM Padam’s juga sangat menyesalkan banyaknya proyek-proyek di Kabupaten bungo yang terbengkalai. Hal ini menurutnya sangat merugikan negara karena para pengusaha-pengusaha banyak mengambil keuntungan dengan mengorbankan pekerjaan.

“Kita minta pihak terkait seperti Kejaksaan ataupun Kepolisian menyikapi proyek-proyek yang terbengkalai itu. Hal ini jangan dibiarkan berlarut-larut, jika dibiarkan maka akan semakin banyak yang dirugikan,” harapnya.

Beberapa waktu lalu, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bungo, Syaiful Acik Bilal sudah mengingatkan bahwa anggota-anggota dewan tidak dibenarkan terlibat langsung dalam pyorek-proyek di Kabupaten Bungo. Meskipun sudah mewanti-wanti, namun nampaknya hal tersebut tidak diindahkan oleh wakil-wakil rakyat saat ini.

“Anggota dewan itu tidak boleh main proyek. Jika ada yang bermain, laporkan,” tuturnya.

Sekedar diketahui, informasi banyaknya para wakil-wakil rakyat yang bermain proyek ini ketahuan dari orang dalam dibeberapa SKPD di Kabupaten Bungo. Menurut sumber yang dipercaya, satu anggota dewan paling sedikit mendapatkan jatah 1 paket dimasing-masing dinas yang ada.

Sementara ketika ditanya lebih lanjut siapakah oknum dewan yang bermain proyek di Kabupaten Bungo saat ini, sumber tersebut tidak mau menyebutkan langsung siapa saja orangnya. “Kita cuma menceritakan kondisi yang sebenarnya. Untuk orangnya, kita tidak bisa sebutkan di media,” tutupnya, seraya meminta namanya tidak dituliskan dalam koran ini. (tim)