SUARA BUTE SARKO

UMUM

foto keluarga GM azroni

foto keluarga GM azroni
foto keluarga GM azroni

Senin, 07 Maret 2016

Limbah PT SJA Diduga Cemari Sungai



ilustrasi













SUARA BUNGO –Limbah Pabrik Kelapa Sawit PT Sawit Jujuhan Mandir (SJA) disinyalir telah mencemari aliran sungai dan mengakibatkan banyak ikan mati mengapung. Tidka hanya itu saja, air sungai yang biasanya jernih saat ini berubah menjadi keruh karena tercemar oleh limbah pabrik tersebut.

Kejadian ini diketahui ketika masyarakat Kampung Tukum II turun ke sungai hendak mandi sekitar pukul 07.30 Wib, warga melihat banyak ikan yang mati mengapung disungai. Kabar banyaknya ikan mati disungai tersebar cepat sehingga warga berbondong-bondong turun ke sungai untuk menangkap ikan.

“Yang pertama kali melihat kurang tahu, namun air sungai berubah keruh dan ikan memang banyak yang mati,” tutur Arfan, salah satu warga yang ikut menangkap ikan, Jum’at (26/02) kemarin.  

Tercemarnya sungai Tukum yang diduga oleh limbah PT SJA juga dibenarkan oleh Raffi, salah satu anggota BPD Dusun Sirih Sekapur. Menurutnya kejadian itu dikarenakan bocornya tempat pembuangan limbah Pabrik PT SJA yang mengalir ke sungai Tukum.

Bocornya tempat pembuangan limbah PT SJA juga dibenarkan oleh Yur, salah satu warga Tukum yang anggota keluarganya juga mendapat imbas dari pencemaran tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa informasi bocornya tempat penampung limbah itu diperoleh dari orang dalam PT SJA sendiri yang mengatakan bahwa kebocoran itu sudah diperbaiki.

“Kejadian ini memang akibat limbah pabrik sawit. Informasi ini saya dapat dari orang dalam PT SJA sendiri yang mengatakan bahwa tempat pembuangan limbah itu sudah diperbaiki,”terangnya.

Terpisah, Pjs Rio Sirih Sekapur Abdur Rahman mengaku akan mendatangi PT SJA bersama masyarakat untuk meminta konfirmasi dan mencari jalan keluarnya. Pengakuan Abdurrahman, PT SJA yang berproduksi berkafasitas 45.000 ton/hari itu belum sampai satu bulan beroperasi.

“Kita heran kenapa bisa bocor, padahal perusahaan itu baru satu bulan lebih beroperasi. Untuk mencari tahu kebenarannya, kita akan cari penyebabnya dengan menanyakan langsung dengan pihak perusahaan,” terangnya pula. (oni)

0 komentar:

Posting Komentar